Saturday, April 9, 2011

antara aku, novel, dan komik

Suatu hari . . .
"Hahahaha. . " Suara ketawa Jay tanpa D mengisi seluruh ruangan kamar kostan yg hanya berukuran sebesar. . .
kamar kosan itu
???
(sudah, jgn terlalu d pikirkan)
"Ada apa" tanyaku
"novel ini pip, seru. Baca geura"
"oh. ." aku pun hanya membalikan wajah dan berlalu.
Sudah menjadi pengetahuan umum di kalangan teman2ku bhwa aku itu
100% komik
0% novel.
Dulu pernah sih nyoba baca novel, di kasih pinjem novel harry potter oleh Jay tanpa D.
(untuk lebih jelasnya kita putar dulu waktu pada saat itu, wush. . .)
Saat pertama mau baca novel harpot, yang tersirat dalam pikiran adalah
*wah tebel*
Tapi, aku coba lah, apalgi aku udah pernah lihat filmnya jadi sdikit ada rasa ketertarikan.
Namun alhasil, aku gugur di halaman yg masih terbilang puluhan.
Stelah itu belum pernah nyoba untuk baca novel lagi.
Itu artinya dalam sjarah kehidupanku, aku belum pernah namatin satu novel pun (cateet).
(Cukup cerita masalalunya.
Kita putar lagi waktu pada saat cerita ini, hsuw. .)
"yaah. ., kalau saja apip suka baca novel. Seru loh, baca geura"
Hmm. . Aku pun memberi syarat
"kalo saja nanti jika aku baca novel ini dalam satu lembarnya bisa membuat aku ketawa 4kali (mininal cengengesan atau lebih diminimalisir lagi yah hanya sekedar senyum mempesona) aku akan baca"
"bisa" jawabnya singkat
"hmm. ."
"uhh. . ."
"ohh. . ."
"ahh. . ."
(hei. . hei. . kayaknya gak ada percakapan kayak gini?)
Okey, bisa di bilang Jay tanpa D udah berhasil ngebujuk aku untuk agak sedikit suka sama novel itu dgn memperlihatkan sekilas banyolan2 yg ada dalam novel itu.
Yah, cuma berhasil ngebuat aku bereaksi standar sih, cuma ketawa terjungkal doang, gak lebih.
(ingat, hanya terjungkal. Bukan terjungkal-jungkal)
Tapi itu juga masih belum cukup untukku buat tertarik sama yang namanya novel.

Di hari yang lain, ketika teman2 lagi kumpul, Jay tanpa D dan Luki terus bercerita tentang novel itu sambil ketawa ketiwi, ketuwu dan ketewe tanpa ketowo
(apaan sih?)
Mereka terus berbagi cerita layaknya acara talkshow yg terus dapet rating 1
*sebegitu menariknya kah?*
Daripada ngebaca novel oleh diriku sendiri, lebih baik aku minta org lain meretell story novel itu supaya gak ngehabisin waktu tapi isi ceritanya dapet
(jenius kan?)
Kayak novel lucky man, aku tinggal minta diceritain sama Luki and dalam sekejap ceritanya tuntas.
Aku pun memakai trik yang sama ke Jay tanpa D
"ceritain doong" dengan tatapan mata yg berbinar-binar
"gk mau, baca aja ndiri"
*sial, gagal*
Target pun di alihkan ke Luki
"ki ceritain dong"
"alim ah"
*Sh . . .!!!* (isilah titik titik di samping dengan baik dan benar)
*Kayaknya mereka udah sekongkol nih*
Tapi aku akan tetap teguh pada pendirianku bagai ombak yang tak gentar diterjang karang
(udah tau. . Kata2nya kebalik, gak prlu protes).

Hari berikutnya, berikutnya dan berikutnya lagi.
Sampai hari libur pun telah tiba karena idul fitri sudah dekat. Wktu itu aku di kostan sendiri (aku harap benar2 sendiri, jangan ada makhluk yang aneh2 deh, please >_<).
Di kostan sndirian trnyata bosan juga, mau fban, hp udah lowbate. Untung msh ada satu komik yang belum dibaca dalam tumpukan komik pinjeman
( maaf, A. saya minjemnya suka lama, untung gak prnah didenda, hehe)
Singkat cerita aku pun udah selesei baca komik itu hanya dengan hitungan menit.
Dan stelah gak ada kegiatan lagi, lagi2 aku merasa. .
"Huahh, bosen".
Tapi, ketika kebosanan melanda diriku, tiba2. . . tanpa sengaja aku melihat sebuah novel.
"haH, novel ITUH. . !!!
(tahu kan expresi tokoh utama saat tidak disengaja bertemu dgn musuh bebuyutannya??, nah kira2 sperti itulah)
"itu kan novel yg d recommended sama Jay tanpa D"
Yah, apa boleh buat, aku pun ambil novel itu dengan alasan tamba bosen.
Tahap pertama, Aku baca dulu belakangnya.
*oh, tentang percintaan yg bertepuk sebelah tangan*
(kayaknya nyindir nih)
Tahap ke 2, lihat ketebalan buku.
*sekitar 200 halaman*
Apa bisa namatin?. mengingat, menimbang dan mengkaji. Buku2 pelajaran yang cuma puluhan halaman saja jarang tamat (perlu d tegaskan, jarang itu berarti pernah namatin).
Tapi. . . mari kita kaji kembali, komik kan juga halamannya lebih dari 100 halaman, emang sih lebih banyak gambar daripada huruf. Tapi kan setidaknya begitu.
(jangan menanyakan kata "begitu" dlm kalimat d atas merujuk pd hal apa)
???
Loading. . .
Yah, pokoknya dari hal itu aku mendapatkan motivasi buat bisa namatin novel ini (titik).
(ribet amat)

Okey, tibalah saat2 yang ditunggu2, saat2 yang mendebarkan, saat2 yang suka disebut klimaks dalam sebuah crita, dan saat2 yang paling jarang terlihat (dapat pula dikatagorikan kejadian langka atau dapat juga dimasukan ke dalam 7 keajaiban dunia), itu adalah saat2. . .
>>APIPUDIN MEMBACA "NOVEL"<<
Jreng. . jreng. . jreng. .
beneran lho, benar2 membaca novel, gak ada rekayasa dan tanpa mengunakan trik kamera.
Benar2 real.
Aku pun membaca lembar demi lembar dgn penuh penghayatan yang mendalam
(mmm. . .sadaaap).
*hmm. . menarik* gumamanku pada saat pertama mmbacanya, trus lama kelamaan senyum yg menawan terpancar dari wajah luguku (sip!), dan yg tak diduga2 aku tertawa dgn banyolan2 segar d novel itu.
Okeh, aku akuin novel ini bagus, bisa buat aku tertawa atau hanya sekedar tersenyum manis.
*Sepertinya aku menyukai novel ini* (what!)
Aku bukannya menyukai novel ini tanpa sebab,
ada beberapa hal yang mmbuat aku suka dengan novel ini
Yang pertama, novel ini menghibur.
Dapat membut para pujangga untuk sementara lupa akan adanya beban2 yang ditanggungnya ketika baca novel ini.
Yg kedua, ceritanya ittu loh gue baanget! Arrggh, teramat sangat hampir mirip dgn kenyataan hidupku.
Apalagi saat kejadian pada halaman 186 baris ke 23, (nah loh, penasaran penasaran deh)
Hmm. . Sulit utk mengakuinya bhwa aku suka akan novel ini.
Damn. . !!!

(jadi?)
Jadi apa?
(jgn pura-pura deh)
Okey okey aku ralat perkataanku, aku ini
95% komik
5% novel
Enough!
Jgn nambah lg >_<"

No comments:

Post a Comment